Pasien baru



(Panggung terakhir Andri Lemes sama Rumahsakit, Source: Rian Sidik hai.grid.id)

    Perkenalan saya dengan Rumahsakit bisa dibilang cukup unik, karena awalnya saya mendengarkan lagu yang biasanya di bawain sebelum penutup mereka manggung, ya betul lagu itu berjudul Kuning. Pada awalnya saya denger Kuning bukan langsung dari Rumahsakit melainkan dari band sideproject Jimi Multhazam yaitu Morfem. Kuning versi Morfem dengan Kuning versi Rumahsakit tentu beda. Kuning versi Morfem tentu lebih kencang dibanding dengan Kuning versi Rumahsakit yang cenderung lebih ringan. Setelah saya tahu tenyata Morfem mengcover lagu itu dari Rumahsakit saya coba putar Kuning versi Rumahsakit ternyata saya juga langsung nyaman dengan suara Andri sang vokalis Rumahsakit di Album 1+2 (2012). Entah bagaimana setelahnya album 1+2 menjadi salah satu album yang sering saya dengar jika saya bepergian. 



(Cover album 1+2 Rumahsakit, Source: Google Image)

    Di album 1+2 hampir semua lagu di album ini saya hafal, tapi ada 2 lagu yang bikin saya ke-hook sama band ini yaitu Pop Kinetik dan Anomali. Penulisan di 2 lagu tersebut menurut saya unik karena pada lagu Pop Kinetik lirik di dalam lagu tersebut seakan-akan saya sedang membaca komik superhero yang sedang bertarung dengan para penjahat yang sedang menyerang suatu tempat. (ini mah pemikiran aneh saya aja). Beda lagi dengan lagu Anomali di lagu ini setelah saya dengarkan lebih lanjut ternyata lirik pada lagu ini cukup gelap dan cenderung horror. Menurut pemhaman saya pokoknya lagu ini bercerita tentang seseorang yang melihat sosok bermata hitam, serem deh pokoknya (lagi lagi ini hanya pikiran aneh saya aja). Pastinya yang gak mungkin terlewat yaitu lagu Hilang. Pada lagu Hilang saya kurang paham tentang apa maksud dari lirik lagu ini tapi saya malah fokus dengan suara sang vokalis yaitu Andri yang setelah saya pikir-pikir ternyata bukan vokalis yang mempunyai suara bagus malah cenderung datar dan biasa saja tapi gak tau kenapa itu enak-enak aja masuk ke kuping saya haha. Pada Oktober 2020 yang lalu Rumahsakit merilis Album Self Tited (1998) mereka ke semua platform digital lalu mengikuti album kedua yang bertajuk Nol Derajat (2001) juga sudah bisa kita dengarkan di semua platform digital.

    

(Cover album s/t(1998) & Nol Derajat (2001) Rumahsakit, Source: Google Image)

    Setelah dua album "sepuh" ini rilis di digital saya jadi ke-hook oleh 2 album ini karena menurut saya sendiri 2 album ini lebih "mentah" dibanding album 1+2. Mungkin karena pada saat itu di studio rekaman belum ada efek yang bisa memperhalus seperti sekarang jadi ya sudah seperti itu adanya. Entah bagian yang dipotong lalu disambung lagi secara kasar, suara petir cukup sering terdengar pada 2 album ini dan tentunya suara sang vokalis yang bernyanyi sekuat tenaga mengikuti tempo lagu. Bisa kita dengarkan di lagu Pisang dan Manuver Gelombang Pasang, Andri vokalis Rumahsakit di album itu berusaha mengejar nada dengan susah payah di 2 lagu itu. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya Rumahsakit ini memiliki vokalis yang beruasuara cenderung datar dan biasa saja namun tetap menghasilkan lagu yang gak tau kenapa enak pas masuk di telinga, tapi tetep tergantung selera juga sih hehe.

    Sampai sekarang album s/t dan Nol Derajat punya Rumahsakit jadi teman perjalanan ketika motoran pulang pergi Bekasi-Depok. Analisa gembel saya sebenarnya nama album 1+2 Rumahsakit adalah gabungan dari beberapa lagu dari 2 album terdahulunya, namun sudah dirapihkan dan tidak sementah album sebelumnya (bener atau salahnya juga saya ga tau belum sempet ngobrol sama personilnya).
    Keinginan saya buat  bisa nonton Rumahsakit formasi awal ga mungkin terjadi karena sang vokalis terdahulunya juga sudah cabut karena ingin lebih fokus dengan sang pencipta dan meninggalkan segala macam hiruk pikuk dunia panggung, semoga bisa tetap istiqomah di jalannya (Aamiin).

Segini dulu deh ya cerita saya tentang Rumahsakit, semoga saya bisa nulis lebih niat lagi minimal sebulan sekali hehe. oiya PI saya juga sudah beres dari febuari lalu, Saya juga ga nyangka bisa nyelesain PInya secepet itu (walaupun drama).

dah dulu ya, ciao!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umur gak bisa bohong

tentang Timur dari The Adams